Dengan stimulasi yang tepat ternyata penyandang tuna rungu dapat mendengar dan berbicara normal. Inilai keahlian yang ditekuni salah seorang alumni Australia, Sinta Nursimah, seorang ibu asal Surabaya Jawa Timur.
Ibu Sinta Nursimah menceritakan kepada Iffah Nur Arifah dari ABC Internasional mengapa dia sampai pergi ke Australia untuk menekuni methode penanganan terbaik untuk mereka yang tuna rungu.
Dikatakannya pada tahun 1996 akhir, waktu itu anaknya yang masih berusia 1 tahun lebih, didiagnosa mengalami gangguan pendengaran atau tuna rungu tingkat yang sangat berat, itu berarti anaknya tidak bisa mendengar suara dan bunyi, meski suara atau bunyi itu sangat keras. Bahkan sekali pun suara dan bunyi itu diletakkan di dekat telinganya dia tidak mampu mendengar.
Dari diagnose itu Sinta Nursimah rajin cari informasi tentang strategi penanganan anak tuna rungu. Tekad besar inilah yang membawa Siti Nursimah menemukan apa yang dinamakan metode Auditory Verbal Theraphy atau AVT.
Cerita ibu Sinta Nursimah selengkapnya dapat dikuti lewat audio yang tersedia. LINK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar